Selamat Jalan, Rocks D. Xebec
Rontalin.com - Lelaki yang kuat. Pemberani. Mungkin juga terlampau nekat. Memang sejarah mengenalnya sebagai bajak laut yang disegani, dengan barisan kru yang kelak di masa depan menjadi Yonko: Whitebeard, Big Mom, Kaido, dan lain-lain. Meski kelak, sejarah itu dikubur oleh sang penguasa.
Suatu kali, ia berada di Marijoa, tanah suci penguasa di One Piece. Gelagatnya seperti seorang yang menantang perang. Ia bikin kegaduhan di sana. Bahkan di hadapan Imu-sama, sang penguasa tiada tanding itu, tak ada takut pada dirinya: ia tenang, ongkang-ongkang kaki, dan bicara seperti melecehkan. Dengan itu, ia seakan ingin berkata dalam bahasa yang ringkas tapi menohok: Imu, kau bukan siapa-siapa. Memang kemudian kata itu terlontar dari mulutnya dalam 'battle' besar di Lembah Tuhan atau God Valley.
Imu, kau bukan siapa-siapa. "Raja sesungguhnya tak lain adalah Davy D. Jones," kata Rocks, "Dan menurutmu, siapa yang lebih kau takuti, Joyboy kah? Atau Davy D. Jones?"
Tentu saja itu membuat Imu-sama naik pitam. Ia tak ingin sejarah di masa lalu terungkap. Siapa pun yang berani membongkar kebenaran sejarah di masa lalu, maka ia harus siap dicap sebagai buron, sebagai kriminil yang harus dimusnahkan. Lihat Ohara. Pulau itu dihanguskan beserta segenap ilmuannya yang nekat berupaya meneliti dan mempelajari poneglip, tulisan yang merekam sejarah di masa lalu. Lihat Nico Robin! Sepanjang hidupnya jadi buron pemerintahan dunia lantaran ia bisa membaca poneglip. Imu hanya ingin masyarakat dunia tahu bahwa Imu lah penguasa sesungguhnya. Tak ada raja lain.
Dan barangkali Rocks terlalu banyak tahu ihwal masa lalu. Juga ia terlalu berani menantangnya. Imu tak menyukainya. Ia tak menyukai klan Davy. Maka siapa pun yang tak disukai Imu, ia harus mati.
Tapi bukan Rocks namanya jika ia lekas lemah dan menyerah. Lalu terjadilah pertarungan itu. God Valley menjadi saksi. Imu-sama berdiri sendiri. Lawannya kombinasi kekuatan dari Rocks serta krunya - Whitebeard, Big Mom dan Kaido, plus tambahan dua legenda: Roger dan Garp. Tapi Imu terlalu 'powerfull'. Serangan-serangan itu tak menimbulkan kerusakan apapun pada diri Imu. Justru serangan balik Imu menembus tubuh Rocks yang lengah. Lalu ledakan besar. Muncul tubuh Rocks yang semakin besar dan kuat dari ledakan itu. Tapi kali ini, sesuatu berbalik: Rocks ada dalam kendali energi jahat Imu. Ia terkena apa yang disebut Domi Reverse. Singkatnya, ia jadi iblis budak Imu.
Ia harus membunuh siapapun yang berasal dari klan Davy. Ia harus musnahkan semua yang ada di God Valey. Ada satu momen, Eris - istri Rocks - yang lari menggendong anaknya ada dalam satu jarak yang bisa dihabisi oleh Rocks. Dalam kejaran Rocks yang serupa iblis dengan kekuatan tambahan dari Imu, maka langkah-langkah Eris sia-sia belaka. Pedang Rocks sudah diayunkan untuk membunuhnya, dan Eris masih sempat bertanya, harapan terakhir: benarkah kau itu, Rocks, yang ingin membunuhku? Pedang itu telah mengayun secepat kilat. Tapi mukjizat kecil datang melebihi kecepatan pedang Rocks: Kuma kecil dengan kekuatan teleportasenya berhasil menyelamatkan Eris dan anaknya. Pedang Rocks memenggal angin, meluluhkan tanah yang baru saja dipijaki istri dan anaknya.
Dalam hati kecilnya yang tak bisa mencegah tubuhnya, barangkali Rocks bersyukur. Eris dan Tech, yang kelak jadi pemimpin bajak laut yang disegani, adalah alasan Rocks datang ke God Valley. Kisah itu ia tuturkan secara rahasia pada Harald, penguasa Elbaf saat itu, beberapa jam sebelum God Valley meledak dalam perang. Sembari berbagi minuman, setengah melankolis Rocks menuturkan: bukan untuk kekuasaan, bukan untuk unjuk kehebatan, bukan pula untuk merebut Shakky - perempuan tercantik yang jadi rebutan masa itu. Bukan pula hadiah-hadiah lainnya. "Aku hanya ingin menolong istri dan anakku," katanya. Dalam tubuh yang kekar dan gagah itu, Rock adalah seorang bapak-bapak yang begitu mencintai keluarganya. Dan itulah motivasinya ia datang ke God Valley yang lalu terjebak dalam battle melawan Imu.
Tapi cerita pembantaian Rocks tak berhenti di situ. Keluarganya yang lain tak bernasib sebaik Eris dan Tech. Mereka tumpas tak berdaya di tangannya. God Valley jadi saksi kekejaman dan kebrutalan Rocks yang kini jadi iblis budak Imu-sama.
Barangkali, akhirnya suara hati yang tak berhenti menjerit itu menemukan jalannya untuk didengar: Rocks meneteskan air mata. Dan jeritan hatinya terdengar memanggil-manggil dua sosok yang tak kalah kuat saat itu: Roger!!! Garp!!! Tolonglah aku. Bunuhlah aku. Entah bagaimana mereka terhubung dengan suara itu, mereka mendengarnya.
Rocks D. Xebec akhirnya mendapatkan serangan dari kombinasi dua kekuatan Garp dan Roger yang masing-masing menggunakan haki dalam proporsi terkuat. Rocks tumbang,.disusul kemudian suatu energi jahat, hitam, keluar perlahan dari tubuh Rocks.
Rocks yang tumbang mungkin hanya menunggu waktu untuk mati. Untuk dilupakan sejarah. Bahkan di masa depan, namanya hanya seperti sebuah desas-desus, seperti kabar angin atau sekadar mitos. Sejarah versi Imu menutupi kepahlawanannya. Jika ada yang tahu, mungkin hanya segelintir orang, mereka yang berhasil hidup dari ganasnya pembantaian di God Valley.
Tapi bagi Rocks, kematian mungkin lebih baik daripada hidup dalam keiblisan, dalam kendali energi jahat Imu-sama, sang penguasa.

Post a Comment